Saturday, December 13, 2014



Teknik Aseptis

Teknik Aseptis pertama kali ditemukan oleh Joseph Lister (1827-1912). Pada tahun 1860-an telah ditemukan adanya fenol yang mampu membunuh bakteri. Lister menggunakannya untuk merendam perlengkapan bedahnya dan menyemprot ruang bedah. Pada pasiennya luka dan torehan mengalami percepatan penyembuhan. Prinsip ini sekarang sering disebut dengan prinsip aseptis. Prinsip kerjanya adalah mencegah masuknya mikroba kedalam luka atau insisi (Pelczar et al, 1986).
Salah satu cara untuk menjaga sterilitas alat adalah dengan membakarnya dengan Bunsen. Inti dari pembakaran ini adalah seluruh bakteri ataupun sel yang ada pada alat dapat dimusnahkan. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan kontaminasi pada sampel saat menggunakan alat tersebut. Hal ini memang dapat mengurangi kontaminasi tapi kurang efektif untuk kontaminasi dari udara ataupun gas (Stelley et al. 1986 ). 

Sterilisasi


Sterilisasi adalah suatu perawatan untuk merendahkan potensi pelekatan mikroorganisme dalam sistem air pendingin dengan jalan pembunuhan mikroorganisme.Bahan kimia yang mempunyai efek sterilisasi adalah senyawa klor, senyawa organik, nitrogen-sulfur dan lain-lain. Mekanisme kerja bahan bahan kimia ini diperkirakan sebagai berikut, bahan kimia ini mempunyai reaktivitas yang tinggi terhadap radikal SH sistein (komponen protein dalam mikroorganisme), dan membunuh mikroorganisme dengan jalan melumpuhkan enzim (bagian yang aktif) radikal SH, atau membunuh mikroorganisme dengan daya oksidasi dari bahan kimia tersebut (Lestari, 2010). 

No comments:

Post a Comment