Teknik Aseptis
Teknik Aseptis pertama kali ditemukan
oleh Joseph Lister (1827-1912). Pada tahun 1860-an telah ditemukan adanya fenol
yang mampu membunuh bakteri. Lister menggunakannya untuk merendam perlengkapan
bedahnya dan menyemprot ruang bedah. Pada pasiennya luka dan torehan mengalami
percepatan penyembuhan. Prinsip ini sekarang sering disebut dengan prinsip
aseptis. Prinsip kerjanya adalah mencegah masuknya mikroba kedalam luka atau
insisi (Pelczar et al, 1986).
Salah satu cara untuk menjaga sterilitas
alat adalah dengan membakarnya dengan Bunsen. Inti dari pembakaran ini adalah
seluruh bakteri ataupun sel yang ada pada alat dapat dimusnahkan. Hal ini
bertujuan untuk menghilangkan kontaminasi pada sampel saat menggunakan alat
tersebut. Hal ini memang dapat mengurangi kontaminasi tapi kurang efektif untuk
kontaminasi dari udara ataupun gas (Stelley et al. 1986 ).
Sterilisasi
Sterilisasi
adalah suatu perawatan untuk merendahkan potensi pelekatan mikroorganisme dalam
sistem air pendingin dengan jalan pembunuhan mikroorganisme.Bahan kimia yang
mempunyai efek sterilisasi adalah senyawa klor, senyawa organik,
nitrogen-sulfur dan lain-lain. Mekanisme kerja bahan bahan kimia ini
diperkirakan sebagai berikut, bahan kimia ini mempunyai reaktivitas yang tinggi
terhadap radikal SH sistein (komponen protein dalam mikroorganisme), dan
membunuh mikroorganisme dengan jalan melumpuhkan enzim (bagian yang aktif)
radikal SH, atau membunuh mikroorganisme dengan daya oksidasi dari bahan kimia
tersebut (Lestari, 2010).
No comments:
Post a Comment